konon dulu kawasan Madasari awalnya adalah hutan belantara yang jadi tempat persembunyian pada zaman Belanda. Hal itu dikatakan Kepala Desa Masawah Ukan Suganda. Ia menyebut dulu daerah tersebut bukan bernama Madasari, melainkan Madang Nyari. “Madang itu artinya makan, sementara Nyari artinya enak, berarti Madang Nyari ini adalah makan enak,” kata Ukan.
Saat ini keindahan Pantai Madasari menjadikannya tempat wisata yang banyak dikunjungi para wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan wisatawan dari Mancanegara. yaitu Gedogan, Sodong Gede, Karang Segeh, Batu Leuit, Kalapa Satangkal, Pulau Manggar, Pulau Hawu-hawu, Panon Nyampay, Balekambang, Legok Bancet, Patuguran, dan Legok Kalapa.
Legenda yang ada di Pantai Madasari adalah legenda tentang kuda sembrani. Penduduk di sekitar pantai ini mengatakan bahwa konon pantai ini menjadi tempat singgah kuda sembrani, yaitu kuda yang dimiliki oleh Sultan Agung. Kuda tersebut kabur dari kandangnya dan menuju ke pantai ini.
Dahulu Sultan Agung yang memiliki Kuda Sembrani tersebut melaksanakan salat Jumat di Mekah, ketika pulang dari Mekah sultan membawa kuda sembrani. Lalu dikisahkan kuda tersebut kabur menuju ke Pantai Madasari. Di Pantai Madasari kuda tersebut menyetubuhi kuda betina yang dipelihara oleh warga. Dan sampai saat ini, sebagian besar dari orang Madasari hanya memelihara kuda betina. Mereka masih mempercayai bahwa ketika Mereka memelihara kuda jantan, maka kuda tersebut akan mati dengan tidak wajar.
Legenda yang sangat fenomenal dan masih disakralkan diantaranya objek wisata gedogan, tempat tersebut konon sebagai tempat penyimpanan kuda Sembrani. Kuda tersebut merupakan kuda jantan dari bangsa siluman yang dimiliki oleh para orang tua zaman dulu.
Selain orang tua dulu memiliki kuda sembrani, mereka juga memelihara kuda betina, kuda betina itu biasanya digunakan untuk menuju satu lokasi ke lokasi lain yang jarak tempuhnya masih bisa ditempuh setengah hari perjalanan.
"Kuda sembrani sering menyetubuhi kuda betina yang dipelihara oleh warga di sini, sehingga dulu sering terjadi kuda betina hamil tanpa kuda jantan, lantaran disetubuhinya secara gaib oleh kuda sembrani jantan dari bangsa siluman". Papar ukan